Mendikbud Buka FLS2N 2014

Telah di Baca 1852 kali

Semarang (Dikdas): Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Mohammad Nuh, DEA membuka secara resmi Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang diselenggarakan di Semarang, Jawa Tengah, pada 1-7 Juni 2014. Acara pembukaan digelar di Marina Convention Center pada Senin malam, 2 Juni 2014.

Hadir dalam acara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Sekretaris Jenderal Kemdikbud Prof. Ainun Na’im, Ph.D., Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Prof. Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng., Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dr. Thamrin Kasman, Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Prof. Dr. Ibrahim Bafadal, M.Pd., Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar Dr. Mudjito A.K., M.Si., pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemdikbud, pendamping, dan siswa-siswi peserta FLS2N.

Dalam sambutannya Mohammad Nuh mengatakan manusia memiliki tiga wilayah potensi. Jika tiga potensi itu dikelola dengan baik, maka sempurnalah manusia. Ketiganya yaitu logika, etika, dan estetika.

“Logika biasanya merujuk pada kebenaran. Etika merujuk pada kebaikan. Estetika merujuk pada keindahan. Kalau ketiganya bisa kita kembangkan, tumbuhkan, dan tanamkan pada peserta didik dan diri kita, maka bersandingnya kebenaran, kebaikan, dan keindahan menghasilkan kesempurnaan,” ujar Mohammad Nuh.

Seni, tambah Mohammad Nuh, bukan hanya untuk seni. Seni merupakan bagian dari ekspresi potensi dan kemampuan yang dimiliki. Melalui ekspresi, nilai-nilai ditanamkan. Hal demikian selaras dengan wilayah Kurikulum 2013 yang mencakup fenomena alam, sosial, budaya, dan seni.

“Tiga wilayah itulah yang menjadi objek dari Kurikulum 213. Kita tidak hanya ingin membangun kebenaran, tetapi kita ingin membawa kebenaran yang disertai kebaikan dan keindahan,” tegasnya. “Tiga hal itulah yang ingin kita tanamkan sehingga Indonesia ke depan menjadi Indoensia yang lebih indah dan nyaman.”

Dalam sambutannya, Ganjar Pranowo menyampaikan nilai positif yang akan dialami peserta FLS2N yaitu kemampuan mengasah otak kanan dan kiri secara berimbang. Selain itu, FLS2N memberi mereka wadah dalam berkreasi, berinovasi, dan menguji keberanian.

“Saya orang yang yakin betul di antara semua siswa yang hari ini hadir pasti akan menjadi seniman-seniman hebat,” katanya. Dengan modal itu, budaya asing tak perlu ditakuti dapat merontokkan sendi-sendi kebudayaan bangsa.

Sementara itu dalam laporannya Achmad Jazidie menyampaikan jumlah peserta FLS2N mencapai 2.872 siswa. Mereka berasal dari jenjang SD 377 siswa (13%), SMP 680 siswa (24%), PKLK Pendidikan Dasar 264 siswa (9%), SMA 594   siswa (21%), PKLK Pendidikan menengah 198 siswa (7%), dan SMK 759 siswa (26%).

“Jika ditotal dengan pendamping, pembina, juri, asisten juri, panitia pusat, dan panitia daerah, partisipan FLS2N tahun 2014 ini berjumlah 4.464 orang,” ungkapnya.

Peserta FLS2N merupakan siswa-siswi terbaik perwakilan 33 provinsi yang akan bertanding dalam berbagai festival dan lomba di antaranya pantomim, membuat cerita pendek, dan seni tari. Mereka telah melewati seleksi di tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi.* (Billy Antoro)

Repro: dikdas.kemdikbud.go.id

Share entrepreneurship

Telah di Baca 1852 kali